Diet rendah karbohidrat dikenal dapat membantu menurunkan berat badan. Beberapa jenis diet menggunakan konsep rendah karbohidrat, termasuk diet low carbohydrate-high fat. Apa kelebihan diet ini dibandingkan jenis diet yang lain dan efeknya bagi kesehatan? Simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Diet LCHF?
Diet LCHF atau diet carbohydrate-high fat adalah pola makan rendah karbohidrat, tinggi lemak dan protein sedang. Metode ini juga dikenal dengan nama diet Banting, setelah William Banting, warga Inggris yang mempopulerkannya berhasil menurunkan sejumlah berat badan dalam waktu singkat.
Pola makan diet LCHF fokus pada asupan protein seperti ikan, telur, sayuran rendah karbohidrat, dan kacang-kacangan. Sedangkan makanan manis dan bertepung seperti roti, pasta, kentang dan nasi tidak dianjurkan dalam menu diet LCHF.
Diet LCHF tidak memiliki standar patokan berapa jumlah karbohidrat yang harus dikonsumsi per hari, namun umumnya Anda dapat mengonsumsi karbohidrat sejumlah 20-100 gram. Namun angka tersebut tidak selalu menjadi acuan mutlak, Anda dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan dan kondisi sehari-hari.
Baca Juga: Mengenal Diet Flexitarian, Pola Makan Mirip Vegetarian Namun Boleh Makan Daging
Perbedaan Diet LCHF dengan Diet Rendah Karbohidrat Lainnya
Diet LCHF memiliki turunan beberapa diet rendah karbohidrat lainnya seperti diet Atkins dan diet ketogenik. Masing-masing diet memiliki aturan konsumsi karbohidrat yang berbeda.
Diet Keto
Diet keto umumnya memiliki aturan lebih ketat yaitu hanya membolehkan konsumsi karbohidrat 5%, protein 20% dan 75% lemak. Pembatasan ini bertujuan agar tubuh mencapai kondisi ketosis, dimana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Diet Atkins
Sedangkan pada diet Atkins, Anda dapat mengonsumsi karbohidrat hingga 20 gram per hari pada dua minggu pertama. Setelahnya, Anda dapat secara perlahan menambah asupan karbohidrat seusai fase diet. Diet Atkins membagi diet menjadi 4 tahapan atau fase, yaitu:
- Fase 1 (Induksi): Anda diperbolehkan mengonsumsi 20-25 gram karbohidrat per hari hingga Anda mencapai target 7 kg dari berat badan yang Anda targetkan.
- Fase 2: Anda diperbolehkan mengonsumsi 20-25 gram karbohidrat per hari hingga berat badan Anda 5 kg dari berat yang Anda targetkan
- Fase 3: Pada fase 3, Anda boleh mengonsumsi 50-80 gram karbohidrat hingga mencapai berat badan sesuai target. Anda perlu mempertahankan berat badan tersebut selama 1 bulan
- Fase 4: Fase 4 merupakan fase akhir dari diet Atkins, Anda diperbolehkan mengonsumsi 80-100 gram karbohidrat per hari untuk mempertahankan berat badan Anda seterusnya.
Baca Juga: Makanan Apa Saja yang Boleh Dikonsumsi dalam Diet Keto?
Manfaat Diet LCHF
Diet rendah karbohidrat memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
Membantu menurunkan berat badan: Di antara berbagai metode diet lainnya seperti diet Atkins, Zone Diet, dan diet Ornish, diet Atkins menunjukkan hasil penurunan berat badan paling banyak selama 6 bulan. Diet keto juga menunjukkan hasil yang optimal dalam menurunkan berat badan. Namun diet keto dirasa terlalu ketat bagi sebagian orang yang ingin menurunkan berat badan.
Mengatur kadar gula darah: Diet rendah karbohidrat membantu para pengidap diabetes untuk mengontrol kadar gula darah. Sebuah studi menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat membantu meningkatkan sensitivitas insulin hingga 75%. Dengan sensitivitas insulin yang baik, maka kadar gula garah akan lebih terkendali.
Membantu mengatasi penyakit saraf: Diet keto telah lama digunakan sebagai salah satu cara alami untuk mengatasi epilepsi. Sebuah studi menungkapkan diet LCHF dapat meningkatkan kondisi pasien dengan penyakit saraf seperti epilepsi dan Alzheimer.
Diet rendah karbohidrat bukan hanya bermanfaat untuk menurunkan berat badan namun juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis diet rendah karbohidrat termasuk diet yang cukup ketat dan dapat menimbulkan efek samping seperti konstipasi, sakit kepala dan nyeri otot. Bagi Anda yang ingin menjalani diet rendah karbohidrat sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke ahli gizi.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim